Posted by : sehatdgnherbal Friday, February 14, 2014


       Kelainan metabolik, dimana kadar glukosa dalam darah meningkat akibat kekurangan atau penurunan efektivitas insulin.  Kelebihan glukosa yang terbuang dalam urin menyebabkan kencing di krumuni semut.   Atau kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kandungan gula dalam darah sehingga glukosa atau gula yang biasanya diangkut menuju sel-sel tubuh sebagai sumber energi justru tercecer dalam aliran darah, bahkan ikut terbuang dalam air seni. Pengaturan gula darah oleh tubuh dilakukan dengan bantuan hormon insulin yang berasal dari pankreas.   

       Diabetes ada dua jenis, yaitu; 
Diabetes tipe I (basah), dimana tubuh tidak memproduksi insulin sehingga penderita harus disuntik insulin setiap hari untuk mengendalikan kadar gula darah. Tipe 1 terjadi pada anak-anak dan remaja dan perkembangannya berlangsung cepat.
Diabetes tipe II (kering), dimana pankreas memproduksi insulin, namun sel-sel tubuh tidak meresponnya secara normal.  Jenis diabetes ini biasanya terkait dengan kegemukan dan beberapa kasus kehamilan serta baru berjangkit pada usia di atas 40 tahun. 


Penyebab   :

1.) Tipe I, sel beta pankreas penghasil insulin mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat membentuk insulian & hanya bisa dalam jumlah sedikit insulin.
2.) Tipe II, sel-sel dalam pankreas penghasil insulin bisa membentuk insulin, tapi tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
3.) Faktor genetik, pola hidup, pola makan, 


Gejala & Tandanya  :


* Lemas, mudah lelah dan mengantuk, kesemutan, gatal-gatal.
* Penglihatan kabur
* Luka sulit sembuh
* Disfungsi ereksi pada pasien pria
* Gatal pada kelamin pasien wanita
* Poliuria (banyak berkemih)
* Polidipsia (rasa haus terus & ingin minum terus)
* Palifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)
* Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
* Melakukan pemeriksaan tes gula darah yang menghasilkan  :
Kadar glukosa plasma sewaktu  ≥200 mg/dL, yang merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir pasien.
Kadar glukosa plasma puasa  ≥126 mg/dL, yaitu pasien tidak mendapat kalori tambahan minimal selama 8 jam.


Pencegahan & Perawatan  :

1. Lakukan diet seimbang dan sehat.
2. Perbanyak konsumsi buah & sayuran segar yang berkadar gula rendah, & perbanyak minum air putih.
3. Hindari kegemukan.
4. Olah raga teratur.

Resep  :

( Untuk Tipe II )
1.) 
10g Sambiloto kering
30g Daun Kumis Kucing
1 Jari Brotowali
>>>  Cuci bersih, rebus dengan 800cc air s/d tersisa 400cc.  Saring, minum @200cc 2x  sehari setelah makan.

2.)
3 Blimbing Wuluh
1 Buah Timun
7g Sambiloto
>>>  Cuci bersih, rebus dengan 5 gelas air s/d tersisa 4 gelas.  Saring, minum 3-4x.

3.) 1 Biji buah Alpukat, cuci bersih, iris-iris, sangrai sampai kering. 
rebus dengan 600cc air sampai air berwarna kecoklatan.

4.) 200g Pare, cuci bersih, potong-potong, rebus dengan 600cc air s/d tersisa 200cc.  Saring, minum airnya & buah parenya dimakan.

5.)
15g Daun Tapak dara 
5g Adas
5g Pulosari
>>>  Cuci bersih, rebus dengan 400cc air s/d tersisa 200cc.  Saring, minum 2-3x sehari selagi hangat.

6.) 30g Sambiloto, cuci bersih,  rebus dengan 600cc air s/d tersisa 300cc.  Saring, minum @150cc 2x  sehari setelah makan.


 






* Sumber  :
Alm. Prof. HM. Hembing Wijayakusuma

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Sehat Dengan Herbal Islami - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Latifah Ali Mugeni -